...
setitik air yang terjatuh dari payung bumi..
menghentak agar beku terjaga dan membungkus rapi ragaku
ia merayapi pori-pori ku
memasuki aliran darah
meniduriku dengan kebisuannya..
telah terbingkai sebuah alasan
dengan meniadakan ketelanjangan
hanya sembilu yang perlahan mengiris
tanpa ada rasa.
dan itu adalah dusta !
mata tlah tertipu dengan muslihat senja
yang rabun akan kejujuran
hanya menggelap diujungnya
dan membakar awan dengan tariannya
tahukah kau perih yang membalut malam dalam menanti pagi?
Sabtu, 24 Juli 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar