Mawar tak bertangkai terjuntai,
melayu karna bau seperti bangkai.
Terdengus dari pemba uan diujung mimik yg tampak gontai.
Cemooh menjadi tajuk yang disenandungkan.
Merogoh sisa2 siksa aku.
Menelungkupkan fakta dari telanjang yang berbaju.
Bermadu ucapmu merayu.
Memakan kebusukan.
Digusarinya dia mengubah aku.
Apa kuasamu?
Padahal namamu sudah termaktub dipermukaan bedil..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar