Pages

Rabu, 13 Oktober 2010

URAIKAN



tidak punya rasa

tidak ada kuasa..



proses penguraian jiwaku hampir selesai

ya.. aku hilang



dari kesederhanaan yang memadat menjadi senyawa yang kompleks

pengertian dari setia yang tak tahu dimana

hanya pembohongan jati diri



berbeda saja ia, tak serupa nampaknya.

bukan keharusan yang mencengkram waktu untuk mempercepat lajur kanan.



aku salah

aku kalah

dan aku lagi uraikan rasa.

memilah mana yang nyata



uraikan Ia,

kemanakah hati mencondong untuk dapatkan ikhlas?

PAKSA


meronta dari jiwa yang berdesah

mengerang ketika arahnya lagi tak kuasa...

lepasku akan cengkram tanganmu yang mengikat



segan untuk membuka mata yang resah

tak lama.. ya.. tak lama..



kenapa lemah?

oh, dia yang meraja...



ini warna semu mu,

ini kelabu..

buatku ini tabu..



menjadi aneh yang sebelumnya biasa,

rusak..!!!

Minggu, 03 Oktober 2010

titik


dari mata yang belum terpejam untuk menemui malam yg panjang,

ada titik sebelum retina, dimana bayang cahaya melewatinya dan aku hampir butaa..

titik lemah dimana aku belum mampu untuk melihat dengan sempurna

aku takut titik itu akan menjatuhkan ku lagi..



cinta



ku sebut Ia cinta karna hanya ia yang mampu lemahkan penglihatanku dari kebenaran

dia mampu lemahkaa sel syaraf dalam otakku,

hingga aku bisa terdiam kaku.. membisu, terpaku..



aku yang salah, mungkin..

sgala cara untuk tunjukkan cinta ku malah membuatmu lihat aku dengan cermin yang berbeda.

dari tiap caraku untuk buatmu percaya.

bahwa aku masih lah orang yang sama..

masih mencintamu dengan CARAKU..



salah paham atau ego yang menjadi pagar diantara gubuk kita,

adalah tangis yang menjerit diantara cemburu dan nafsu..



masih kah itu cinta bila hanya percaya menjadi semu dipelupuk mata

laku menjadi dusta

atau kata yang memudar dari tiap kertas yang terbakar..???





jangan katakan BENCI ,

aku hanya ingin mencintamu..

dari titik yang melemahkanku..

dari cara yang salah pada tiap cara berpikirku..



aku hanya ingin mencintaimu dengan cara sederhana,

percaya...

tanpa alasan

Tak seperti A atau Z yang berurutan dalam abjad.
Tak peduli ada didepan atau terbelakang.
Tak juga 1 yang bertukar posisi dengan 2.

Disini, ketika ku hentak dan diam ketika bukan raja..
Laku agung tak beradab mengerahkan lemah mu.
Hambar tak berasa dan harta hanya percuma..

Tak ada yang bernama abadi
debu pun demikian ketika air melarutkan dirinya.
Tak ayal hanya bungkam tanpa rasa.
Senyum tanpa makna.

Lebur

dan seperti angin
lalu lah ia tertiup tanpa dikendalikan alasan..

kejar

Ia berlari menabrak cahaya

tanpa segan menggembok mentari hanya tuk sekedar menahan purnama

Ia rela meski harus ditampar oleh angin

yang terus beriringan menjaring kabut



Ia hanya terus menghantam bumi, agar setia jadi pijaknya berdiri

bahkan harus membekukan senyuman demi mimpi



haruskah ?



berangan di atas awan yang melepuh

dan api yang mencair dari sela bukit gersang



jangan melebur seperti kaca pecah

bersemayamlah menjadi air

untuk mengejar cahaya

Ia bercita :)



created by :

SELLY PATRICIA AROR

Chat with ME !!