
Selasa, 14 September 2010
Jumat, 03 September 2010
hujan menangis
tadi pagi ,
matahari masih bisa memekarkan hangatnya
hingga terlalu cerah
anginpun hendak mengering disapanya
terhitung dari detik ,
tampaknya awan memberat
terlihat pilu dan menghitam
disembunyikan matahari dalam selimutnya yang kelam
dan menggebu angin dilepasnya
rinai hujan seperti gusar,
turun bak sebongkah batu kecil yang memecah suara dari langit
seketika ramai penghujung senja dibuatnya
hujan menyanyikan lagu sendu dari bumi
ia mennangis terisak katakan bumi ini menua
ya hujan menangis..
( Selly Patricia Aror )
matahari masih bisa memekarkan hangatnya
hingga terlalu cerah
anginpun hendak mengering disapanya
terhitung dari detik ,
tampaknya awan memberat
terlihat pilu dan menghitam
disembunyikan matahari dalam selimutnya yang kelam
dan menggebu angin dilepasnya
rinai hujan seperti gusar,
turun bak sebongkah batu kecil yang memecah suara dari langit
seketika ramai penghujung senja dibuatnya
hujan menyanyikan lagu sendu dari bumi
ia mennangis terisak katakan bumi ini menua
ya hujan menangis..
( Selly Patricia Aror )
Langganan:
Postingan (Atom)